Entah harus memulai dari mana, ini
adalah pesan yang saat ini terpikirkan untuk kamu/kalian di masa depan. Satu
hal yang harus kamu ingat saat dewasa kelak adalah bagaimana kamu menjalani
masa kecil dengan sempurna. Kami (orang tuamu) memang tak menjanjikan kehidupan
yang mewah, tapi kami akan menghidupi kalian dari penghasilan yang HALAL dan mencukupi
kebutuhan hidup kalian secara layak. Kau harus bersyukur karena kami (orang
tuamu) saat ini (di masa muda) sedang berjuang untuk memperbaiki diri agar bisa
menjadi orang yang matang dan bijaksana. Kalian tentunya akan merasa bangga
jika mempunyai kami (orang tua) yang bijaksana dan mengerti atau istilahnya ‘gaul’.
Sebisa mungkin kami akan membuat masa kecilmu menjadi harta terindah yang
pernah kau miliki.
Jika kau sudah mulai mengerti nanti,
mulailah bergaul dengan orang-orang yang berhati mulia. Perbanyaklah teman,
untuk mencari sahabat tak perlu banyak-banyak cukuplah yang kau percaya saja.
Jadilah orang yang selalu rendah hati, memberi senyum sapa kepada sesama sudah
cukup. Tak perlu berbasa-basi dengan omongan yang tinggi. Selain itu, jadilah
orang yang teguh pada pendirianmu sendiri. Tak usah terpengaruhi apa kata orang
lain.
Saat kau menginjak remaja, kau pasti
banyak ingin tahu tentang dunia luar. Mungkin kau berencana pergi ke club malam
bersama temanmu. Tak apa, aku tak akan melarangmu dengan satu syarat – biarkan aku
dan ayahmu ikut denganmu nanti. Bukan aku tak ingin menaruh kepercayaan, kau belum
tahu bagaimana liciknya dunia luar. Aku dan ayahmu tak akan membiarkan kau
terjerumus dengan benda candu yang terlarang itu. TIDAK AKAN PERNAH TERJADI.
Selama kau memasuki tahap remaja,
kami (orang tuamu) akan mengawasimu. Mengajak keluar rumah satu bulan sekali,
kita akan makan di luar! Atau bila kau mau kita bisa menonton film bersama,
berbelanja, piknik atau apalah itu. Kau harus mencoba mengikuti karang taruna
di lingkungan rumah, bergaulah secara positif dengan remaja disana. Kalian bisa
mengadakan bakti sosial atau bergotong royong untuk membersihkan lingkungan.
Mengenai hobimu, kami sedini mungkin
akan menyalurkannya. Apa yang kau sukai? Menyanyi, menulis, menggambar, bermain
musik, memasak, menjahit? Pilihlah sesukamu, kami dengan senang hati
membiarkanmu memberi jatah pendidikan non formal diluar sana. Tentu aku senang
sekali jika kau bisa bernyanyi atau bermain piano, tapi itu kembali lagi pada
pilihanmu.
Dan pendidikan formalmu, belajarlah
selama berada di kelas. Patuhi apa yang menjadi aturan. Tak usah menjadi kutu
buku yang cupu, aku tak suka hal itu. Jadilah anak yang sedikit nakal dan
berprestasi. Ikuti ekstra kurikuler yang menarik minatmu. Gali lah ilmu sedalam
mungkin, kalau perlu kami akan melepasmu untuk merantau. Janganlah cengeng dan
merengek akan tugas, kalau kau terlalu pusing carilah contekan dari teman yang
baik. Untuk mendapatkan teman yang baik, maka jadilah orang yang baik untuk
mereka. Pertengkaran kecil itu baik, tapi belajarlah untuk saling memaafkan.
Dapatkan nilai ujian yang terbaik, jangan berusaha menghapal apa yang tertulis
disana tapi cobalah untuk memahami isinya.
Yang kami khawatirkan adalah gaya
hidup. Semampu apapun orang tuamu, kau jangan coba-coba membuang harta secara cuma-cuma.
Perlu kau tahu, diluar sana masih banyak orang yang tak mampu membeli beras,
menjalani pendidikan dan penghidupan yang layak. Kau boleh membeli secangkir
starbucks tiap bulannya. Jangan lupa terus menabung dan beramal kepada mereka
yang membutuhkan. Kami (orang tuamu) akan memfasilitasimu dengan kendaraan.
Selama kau bersekolah, jika kau pulang larut malam tentunya kami akan
menjemputmu kesana. Jika kau pulang sebelum petang, pulanglah bersama
teman-temanmu naik kendaraan umum. Hal ini akan membuatmu lebih mandiri dan
tidak egois akan berkendara nanti. Selanjutnya saat kau sudah berkuliah, kami
hanya akan mengizinkanmu membawa kendaraan jika itu sangat dibutuhkan. Dengan kondisi
pulang larut malam atau hujan deras atau bahkan banyak membawa buku pustaka.
Selebihnya, janganlah kau merengek. Kau harus tahu bahwa aku ini sudah
langganan menaiki kendaraan umum, tidaklah buruk.
Berbicara soal lawan jenis, kau pasti
akan tertarik. Pilihlah lawan jenis dengan kriteria tertentu. Tak perlu menomor
satukan rupa, lihatlah kebaikannya dan tanggung jawabnya. Kriteria selebihnya,
tidak matre dan tidak pelit bisa menjadi rekomendasi untukmu. Ya, aku
berpengalaman akan hal itu. Kau tak usah sok gaul untuk mencoba rasanya seks
bebas. Itu buruk. Harus kau ketahui, hal yang didapatkan dengan halal itu lebih
bermakna. Dalam suatu hubungan, tak usah terlalu terobsesi dengan pacaran yang
terlalu lama. Hal itu tidak membuktikan apa-apa, jika kau sudah memergokinya
tak setia janganlah coba-coba masih berada disampingnya. Sebisa mungkin hidari
kata balikan. Percayalah padaku, di luar sana masa depan masih menantimu. Dunia
tak akan runtuh bila kau tak lagi dengannya.
Hal lain yang tak bisa disampaikan
disini, kau akan mengetahuinya setelah kau mengerti bagaimana cara aku
mendidikmu kelak.
With love,
Your Future Mom.